Cerita Dari Surga

di dalam surga, seorang anak muda protes kepada Tuhan. Anak Muda: ya Tuhan kenapa aku kau tempatkan di surga paling rendah, sementara orang tua itu Engkau tempatkan di surga yang paling tinggi?

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 16 Maret 2014

Tidak Percaya Surga dan Neraka


Oleh Hamba Moehammad

Waktu menonton televisi tadi, ada berita seorang ibu tega memasukan kedua anaknya ke dalam gentongan air. Meski sang kakak selamat, malangnya, sang adik meninggal karena tenggelam.

"Kenapa ada manusia yang tega membunuh? Apa tidak takut neraka?" Tanya teman di samping saya.

"Ya mungkin karena si pembunuh tidak percaya kalau ada surga dan neraka. Sudah lumrah Vonis hukuman bisa dinego, penjara bisa dibeli kan?" Saya jawab sekenanya.

"Wah gawat kalau begitu," teman menimpali dengan mimik serius.

"Memangnya kenapa?" Saya penasaran.

"Bagaimana nasib negeri ini yah, kalau para pemimpin berpikiran dan berkeyakinan sama, tidak percaya surga dan neraka?"

Saya hanya terdiam. Coba merenung, tapi tidak ada petunjuk. Ah Jangan-jangan sadar atau tidak, selama ini saya juga punya pikiran dan keyakinan yang sama.

Dan langit tiba-tiba mendung, hujan pun turun.

Makassar, 16 Maret 2014
Ketika cuaca tak menentu di kotaku, juga cuaca politik di negeri ini.

Tidak Perlu Sekolah


Dia bilang,"Tak perlu sekolah untuk jadi pembohong."


"Kalau begitu, mestinya tak perlu sekolah juga untuk jadi politisi kan sayang?" Saya menimpali.


Dan dia hanya manggut-manggot. Tersenyum 
manyun.



Makassar, 16 Maret 2014
Ketika bosan nonton kampanye janji politik di TV...

Selalu Begitu



"Jangan kau cium masa laluku karena waktu akan  semakin menjeratmu," katamu.

Selalu begitu. Aku ke barat dan kau ke timur...


Makassar 16 Maret 2014

Hari pertama kampanye Pemilu Legislatif 2014

Kuncari-cari Wajahmu


Kau di mana?

malam ini aku menghitung bintang

mencari-cari wajahmu...


Makassar, 15 Maret 2014

Bosan Mengingatmu


Aku bosan mengingatmu di kepalaku.

Sekali waktu tak mengapa 

aku menghapusmu dari ingatanku kan?

Makassar, 15 Maret 2014

Minggu, 02 Maret 2014

Agama Kita Adalah Sepak Bola

Agama Kita Adalah Sepak Bola

Oleh Hamba Moehammad

Ketika kita mendengar sepak bola, apa yang terlintas dibenak kita? Bagi para penggemar  fanatik olahraga ini, sepak bola adalah dua kesebelasan yang saling  berjuang memperebutkan sebutir bola. Sepak bola adalah olahraga yang paling terkenal dan paling banyak memiliki penggemar di dunia, termasuk di indonesia. Di negeri ini, pelosok mana yang tak kenal sepak bola?

Saya bukanlah orang yang punya hobi bermain sepak bola, namun hobi menonton sepak bola. Terutama memelototi siaran langsung sepak bola liga-liga di eropa. Salah satu klub vaforit saya adalah FC Barcelona.

Untuk menyaksikan klub kesayangan berlaga, saya tak hanya menghimpun jadwal pertandingan dan mengikuti perkembangan berita sepak bola, saya bahkan rela tidak tidur semalaman alias begadang hingga dinihari demi menyaksikan Lionel Messi Cs beraksi. Apa dan siapa pun klub yang akan dihadapi, menang atau kalah, tidak peduli.

Berbicara sepak bola, kita mungkin punya rupa-rupa pengalaman yang mengasyikkan, juga pengalaman yang memprihatinkan. Pengalaman yang mengasyikkan adalah ketika tim atau klub kesayangan memenangi sebuah pertandingan. Ada kepuasan batin tersendiri dan tentu saja kita punya bahan untuk membanggakan klub kesayangan kepada pendukung  klub lawan.  Namun bila sebaliknya, maka kita akan siap mental untuk menerima celaan dan hinaan dari pendukung klub lawan.

Begitu besarnya magnet sepak bola ini sehingga banyak hal yang rela kita korbankan. Ketika Timnas Indonesia berlaga, sejenak kita tinggalkan aneka permusuhan dan pertikaian kepentingan. Terlepas dari sisi negatifnya, dalam banyak hal, sepak bola justru mengajarkan kita persatuan dan kerjasama.
Sepak bola bisa mempersatukan kita dari aneka perbedaan, entah perbedaan keyakinan, pandangan politik, perbedaan ras, dan aneka perbedaan yang kerap dijadikan alasan untuk menyulut konflik.

Sepak bola pada tataran tertentu mampu merangkul perbedaan dalam bingkai kebersamaan, hal yang belum tentu dilakukan oleh sistem kepercayaan atau agama yang mapan sekalipun. Bukankah dalam kenyataan hidup di negari ini, agama justru sering gagal mempersatukan perbedaan, malah kerap menjadi pemicu konflik?

Dengan sepak bola, para penggemarnya justru menjadi dekat dengan sesamanya. Dengan perhelatan sepak bola, manusia setara. Dalam sepak bola tak ada yang lebih unggul, lebih permanen. Sepak bola juga mengajarkan kita bagaimana berdemokrasi yang benar. Semangat sportifitas atau fair play dijunjung tinggi. Dan bagi pihak yang kalah akan legowo menerima kekalahan.

Dengan menilik betapa besar kontribusi positif sepak bola, tak berlebihan kiranya bila ada yang mengatakan, agama kita adalah sepak bola. Penyair Jorge Luis pernah  mengatakan,  jatuh cinta adalah penciptaan sebuah agama dengan dewa yang bisa salah. Sepak bola adalah sebuah upacara pemujaan dengan dewa yang bisa kalah.

Hidup , kata Goenawan Moehammad, bisa menembus ketidakmurnian dan keruntuhan yang lain, ketika kita sanggup menyambut apa yang asyik, dengan cara yang bersahaja tanpa merasa dibebani dosa.

Mungkin itu sebabnya manusia terutama yang menggemari sepak bola rela melakukan apa saja untuk ikut serta dalam sebua  upacara dan pemujaan bersama tanpa Neraka dan kutukan yang mengancam. Juga tampa yang lain yang dibenci. Dan itu bisa kita temukan dan saksikan lewar permainan sepak bola. (**)