Minggu, 05 Oktober 2014

Apalah Artinya Sebuah Nama...

Tadi pagi sebelum shalat idul adha, panitia mengumumkan ada 17 ekor sapi dan lima ekor kambing yang akan jadi korban. Di tengah hiruk pikuk itu, saya medengar dua ekor sapi yang akan disembelih tengah berbincang santai. Temanya, "Apalah artinya sebuah nama".
"Broow, boleh kenalan tidak?"

"Boleh-boleh saja. Siapa takut?"

"Namamu apa (bukan siapa)?"

"Namaku Tiada. Kalau kamu?

"Kalau saya, Tak Pernah Ada"

"Kalau boleh tahu, kenapa namamu Tiada?"

"Memangnya ada apa dengan namaku? Ada yang tak lucu?"

"Hahaha. Justru itu makanya saya mau tanya karena namamu lucu."

"Yah karena di kampungku, sayalah sapi satu-satunya yang ada dan dipelihara di sana. Selebihnya kambing, kuda, kucing dan sebangsanya."

"Oooooh... Begitu yah?"

"Ya iya laaaah, masa iya tooooong? Terus kenapa kok namamu, Tak Pernah Ada?"

"Itu juga nama pemberian majikanku waktu di kampung kemarin. Katanya, diantara sesama bangsa sapi, sayalah sapi unggul yang tak pernah ada duanya."

"Waaaaaooo kereeeen...!!"

"Ah santai saja broow. Toh nama hanyalah nama. Apalah artinya sebuah nama. Kalau sebentar kita di sembelih, nama tinggallah nama. Iya kan"

"Tapi menurut saya, nama adalah penanda bahwa kita pernah ada. Paling tidak sebagai kenangan buat majikan kita untuk mengenang kalau dia punya seekor sapi bernama Tiada, atau Tak Pernah Ada. Kalau harimau mati meninggalkan belang, maka kalau kita mati paling tidak kita meninggalkan nama."

"Yayaya... Tapi saya tak butuh dikenang, dan nama tak penting bagi saya. Kerena nama hanyalah penanda,  nama hanya dibutuhkan untuk membedakan satu sapi dengan sapi-sapi yang lain. Bukankah kalau di kampung itu hanya ada satu sapi, maka penamaan tak dibutuhkan lagi?"

"Hmm... saya mengerti alasanmu. Bahkan Tuhan pun sebenarnya tak membutuhkan nama.  Toh tak ada yang serupa dengan-Nya. Kitalah yang memberikan nama pada Tuhan dengan aneka sebutan seperti Allah, Yahwe, Sang Hyang widhi, Amon Ra, Zeus dan sebagainya."

"Benar sekali Mas Broow... Nama diberikan agar kita tidak keliru tunjuk atau salah sebut. Dan itu tak berlaku bagi yang Esa, yang Tunggal, yang Ahad atau sesuatu yang tak ada sama persisnya."

Dan kini tiba giliran kedua sapi itu, Si Tiada dan Si Tak Pernah ada digiring ke arena penjagalan. Dan tiba-tiba ada teriakan dari langit nun disana, "Apalah Artinya Sebuah Nama?".

(Lagi dan lagi, ini juga hanya cerita khayalan saya semata. Maaf bila ada yang tersinggung karena kemiripan nama. Toh ini juga hanya kebetulan semata).

~HM~

0 komentar:

Posting Komentar