Kamis, 23 Oktober 2014

Hidup untuk Mati, atau Mati untuk Hidup?


Hidup untuk Mati, atau Mati untuk Hidup?
(Lagi-lagi ini hanya dialog khayalan saya semata. Tak perlu diimani)

"Kenapa kita hidup?"

"Supaya kita bisa mati"

"Kenapa kita mesti mati?"

"Karena kalau hidup terus menerus, itu namanya kekal alias abadi."

"Tak bolehkah kita hidup kekal?"

"Boleh-boleh saja sih."

"Oya? Caranya?"

"Yah kalau Tuhan menghendaki."

"Apakah kita hidup karena kita punya ruh alias punya nyawa?"

"Bukan. Bukan karena punya nyawa lantas kita bisa hidup."

"Lantas karena apa?"

"Itu karena yang membuat kita hadup adalah kehendak Tuhan."

"Maksud loe?"

"Biar kau punya 1000 cadangan nyawa, tapi kalau Tuhan tak berkehendak, yah percuma."

"Jadi, kesimpulannya apa?"

"Kalau mau hidup kekal, silahkan suap atau sogok saja Tuhan."

"Edan. Memang Tuhan bisa disogok?"

"Yang bilang bisa itu siapa?"

"Yaaaah....."

~HM~

0 komentar:

Posting Komentar