Alangkah Lucunya
Negeriku Ini, Kawan
Negeri yang katanya kaya raya, namun rakyatnya tak pernah menjadi tuan
di negerinya sendiri...
Negeri yang katanya beradat, berbudaya, berlembaga, namun orang-orangnya
hidup dengan kehilangan jati diri...
Negeri yang katanya beragama, menjunjung tinggi moral, namun kebanyakan
para pejabatnya lebih memilih menjadi pelacur agama yang lihai...
Negeri yang katanya berbhineka tunggal ika, namun semua orang dipaksa
dan terpaksa harus mengikuti mau dan inginnya segelintir orang yang
merasa memiliki kebenaran...
Negeri yang katanya ber-adab, namun tingkah dan laku sebagiian warganya
justru bi-adab melebihi binatang...
Negeri yang katanya ber-Tuhan, namun iblis malah dijadikan teman karib,
bahkan dijadikan idola (berhala) yang disembah-sembah...
Maka, jangan kau heran, kawan...
meski musibah dan bencana kerap melanda, tak ada kata "kapok" di pikiran
kami...
walau mala petaka silih berganti, namun tak jera hati kami bertobat dan
menginsyafi diri...
Pahit getir kami kecap sembari berpejam mata, tanpa protes. Derita kami
mamah, tanpa perlu bertanya, mengapa semua bisa terjadi...
Seakan semua ini sudah suratan takdir yang tak boleh diganggu gugat
lagi...
yah, alangkah lucunya negeriku ini, kawan... (**)
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammadbaran/alangkah-lucunya-negeriku-ini_5692492abc22bd290a534841
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammadbaran/alangkah-lucunya-negeriku-ini_5692492abc22bd290a534841
0 komentar:
Posting Komentar