Cerita Dari Surga
di dalam surga, seorang anak muda protes kepada Tuhan.
Anak Muda: ya Tuhan kenapa aku kau tempatkan di surga paling
rendah, sementara orang tua itu Engkau tempatkan di surga yang paling
tinggi?
Tuhan: wahai anak muda, karena orang tua itu memiliki amal
yang lebih banyak. hampir 70 tahun umurnya dihabiskannya untuk beribadah
kepadaku. sedangkan kau, hanya 17 tahun umurmu kau gunakan untuk
beribadah kepadaku.
Anak Muda: kalau begitu Tuhan, kenapa Engkau tak
memanjangkan saja umurku seperti orang tua itu agar aku juga bisa lebih
banyak amal-ibadah kepada-Mu.
Tuhan: wahai anak muda, aku maha tahu. kalau aku memanjangkan
umurmu, kau akan banyak berbuat dosa kepadaku. makanya aku cepat-cepat
mencabut nyawamu sebelum sempat kau berbuat dosa dan mati membawa
dosa.
tiba-tiba, terdengar suara teriakan dari dalam neraka, "Oh
Tuhan, kalau begitu, kenapa tak cepat-cepat Engkau cabut saja nyawaku
agar aku tak jadi penghuni neraka?."
******************
TUHAN adalah tekateki. Dia tak pernah tuntas dicari jawabnya.
semakin DIA dicari, semakin penasaran para pencari dibuat-NYA. Dari DIA
muasal kebenaran, kepada-NYA muara kesempurnaan. Kebenaran-NYA
melampaui hukum sebab-akibat dunia. Kesempurnaan-NYA melampaui hukum
grafitasi kehidupan.
teringat aku sebuah sajak;
sepanjang mencari selatanutara lagi utara lagisepanjang
mencari timurbarat lagi barat lagisepanjang mencari adatiada lagi tiada
lagi (Hasan Mustapa)
"Kebenaran itu dari Tuhanmu," kata-Nya dalam kitab suci. maka
DIA mengingatkan, siapa yang PERCAYA, silahkan. Dan siapa yang INGKAR,
juga silahkan. Tapi DIA mengingatkan,"Bagi yang ZALIM, tempat kembalinya
adalah NERAKA." Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
Tapi apakah kebenaran-NYA itu mutlak, sudah final dan selesai, sehingga tak boleh diganggu gugat?
Jika kebenaran telah selesai,jika kebenaran telah tamat,
jika kebenaran telah final,dan tak bisa lagi digugat,
Lalu untuk apa hidup ini,
lalu untuk apa dunia ini
lalu untuk apa semesta ini
lalu untuk apa perbedaan ini
lalu untuk apa kemajuan ini
Kita memang hidup untuk mencari yang belum selesai
itu...Karena tak ada yang kekal dan mutlak, termasuk kebenaran dari
Tuhanyang sering diklaim sepihak itu. (*)
Rabu, 23 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar