pukul 05.00
seorang ibu renta menjadi tulang punggung untuk keempat anaknya.
bersama anak-anaknya pagi-pagi buta turun kepearapatan jalan menjajakan
koran. suaminya meniggal setahgun lalu setelah lapak jualannya
dirubuhkan oleh petugas
pukul 07.30
seorang bocah laki-laki berumur 12 tahun menjadi “orangtua” bagi ketiga
adiknya. bekerja sebagai buruh tani. ibu mereka diseret longsor batu
saat menambang pasir. bapak mereka merantau ke kalimantan bekerja
sebagai buruh pabrik kayu.
pukul 10.00
seorang anak remaja perempuan dan kedua adiknya. sejak lima tahun lalu,
sambil sekolah, ketiga bocah itu harus bekerja bikin idep 9bulu mata
palsu) untuk hidup sehari-hari. karena tekanan ekonomi. ibu mereka
menderita gangguan mental sejak kelahiran anak bungsunya.
pukul 12.00
sekompulan mahasiswa berjibaku di bawah terik matahari. di bawah
pengawasan ketat aparat keamanan mereka melakukan aksi protes atas
rencana pemerintah menaikan harga BBM. beberapa rekan mahasiswanya
terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena kena sundul popor aparat
keamanan.
pukul 17.00
Warga turun ke jalan melakukan aksi menentang detik-detik penetapan
kenaikan harga BBM dengan menutup jalan dan membakar ban. jalanan
macet, antrian kendaraan mengekor berkilo-kilo meter.
pukul 21.00
di gedung DPR para anggota dewan saling berdebat pantas tidaknya rencana
kenaikan tarif BBM. lobi-lobi politik berjalan alot. sementara di luar
gedung DPR para mahasiswa dan buruh adu jotos dengan aparat keamanan.
pukul 00.00
rapat paripurna DPR, melalui voting menyetujui rencana kenaikan tarif
BBM. tercatat 388 anggota mendukung, 181 menilak. katanya ini suara
rakyat?
dan nurani kita tak pernah tersadar. berita miris hari ini hanya sekadar
gosip murahan. cukup dinikmati seperti tontonan sinetron sembari
menyeruput kopi hangat di pagi hari. dan setelah itu kita kembali
tertawa terbahak. seolah tak pernah terjadi apa-apa hari ini.
Sabtu, 13 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar