Surat
Rindu Untuk Ibu
Oleh : Muhammaad Baran
ibu, pulanglah!
Ibu, aku anakmu
Dengan apa budi-jasamu kubalas tunai,
Sedang seribu bakti pun tak cukup kuhunjukkan?
|
Malam yang dingin. Langit pun cerah. Di bawah pohon
jambu. Di atas balai-balai ini. Tak tahu kenapa aku rindu. Telah lewat tujuh
purnama ternyata. Aku masih setia membilang hari . Adakah aku kau rindukan juga ibu? Ibu belum juga kembali.
Apakah ibu masih marah karena nakalku dulu?
Aku masih ingat ibu. Dulu, saat hendak tidur. Sebelum mata kupejam, kau mendongeng.
Kau berbagi kisah tentang kehidupan. Ada suka, juga duka. Hingga malam semakin
sepi. Ketika jengkrik berhenti berisik. Semesta hening tepekur. Aku terlelap
dan malam pekat pun melela.
Ibu masih ingat? Sebelum kita pisah waktu itu. Ibu
bilang, kalau aku masih bandel, ibu akan pergi. Dan toh akhirnya ibu pergi
juga. Hanya tulisan di secarik kertas ibu
tinggalkan di atas balai-balai ini. “Kalau anakku masih membandel, ibu akan pergi jauh, dan tak akan kembali.”
Aku hanya bisa menangis. Menyesali kenakalanku. Tapi
sudah terlambat. Kau terlanjur memilih untuk pergi. Dan entah di mana kau kini
ibu.
Para tetangga kudatangi. Seisi kampung kutanyai.
Tapi semua tak tahu ke mana pergimu.
Hingga putus asa aku mencari. Ah kau benar-benar pergi ibu.
Ibu, dengan apa air matamu kusapu lunas,
sedang berjuta derma pun tak sanggup kutebus?
|
Kini purnama kembali lagi. Dan aku masih di bawah pohon jambu ini. Juga di
atas balai-balai ini. Menunggumu ibu. Hanya menunggumu. Aku tak tahu ke mana
harus mencarimu. Kau masih tak juga
kembali
Pulanglah ibu! Sekarang aku sudah besar. Sudah kelas
enam SD. Dan sebentar lagi aku akan mengikuti ujian kelulusan. Kata guruku, aku harus belajar giat, agar
bisa buat ibu bangga. Aku harus juara
agar bisa lanjutkan sekolah seperti keinginan ibu dulu.
Aku akan belajar sungguh-sungguh ibu. Doakan aku
agar lulus ujian. Oya ibu, nanti, di malam acara perpisahan dengan teman,
dengan guru, juga dengan sekolahku, aku ingin ibu hadir. Biar Ibu yang terima ijazahku.
Ibu, bagaimana mungkin tega kau aku
durhakai,
Sedang di setiap doa sujudmu namaku
kau sebut selalu?
|
Aku janji, kalau ibu pulang, aku tak lagi membandel.
Tak lagi ibu. Aku juga tak akan membuatmu menangis lagi. Sungguh.
Ibu, pulanglah! Aku rindu. Titip salam rinduku
untukmu ibu. Dari aku anakmu, yang menyesal pernah membuatmu menangis. Dan
berjanji tak akan mengulanginya lagi.
Ibu, maafkan aku bila ada salahku
Aku anakmu… aku anakmu
|
Ttd
HambaMoehammad
Tanah Air Beta, 18 Maret 2013
Ketika purnama datang lagi, di langit
kampung kita…
|
0 komentar:
Posting Komentar