Jumat, 05 April 2013

Kau Bukan Tuhan Kan?

Kau Bukan Tuhan Kan?

Aku kata kau hina. tapi kau acuh. aku sebut kau perempuan laknat. malah kau tak peduli . aku anggap kau najis. pun kau tak ambil pusing.

sama sekali kau tak hirau . kau anggap itu sekadar suara sumbang yang merasa diri paling suci.

"kau bukan tuhan kan? Kau bukan tuhan yang berhak menjatuhkan vonis. lebih tahu tuhan siapa aku," katamu.

dan ini malam minggu. kulihat kau begitu rapi . siap dengan dandanan menor. tapi bukan ke pesta kawin atau acara sukuran.

katamu malam ini kau ada janji. ketemu seorang  pelanggan di hotel berbintang . dengan bayaran yang pantas.

"inilah hidupku bung. inilah duniaku. dunia malam. sibuk dengan hiruk pikuk. tugasku melayani dan aku dibayar," katamu padaku

"tapi ini kerja dosa. agama melarang itu . apalagi kau perempuan . tak patut,"aku coba beri kau pahaman.

dosa? apa itu dosa? siapa yang dosa? suami yang mencampakan istri, apa itu bukan dosa? ayah yang  menelantarkan anak, apa itu bukan dosa? pemimpin yang membuat rakyatnya menganggur, apa itu bukan dosa? lalu pejabat yang korup, apa itu juga bukan dosa? lalu dimana bapa imam dan pendeta? mereka hanya gemar berkhotbah tanpa solusi," kau berondong aku dengan amunisi pertanyaanmu.

kau bantah aku dengan sengit. dan mulutku rapat terkatup. kau menikam ulu hatiku dengan pisau  argumentasimu. ah tak bisa kutangkis.

kau robohkan dinding kokoh imanku, yang selama ini merasa yang paling benar, yang paling suci . aku seperti petinju amatir yang kalah tarung. terkapar tak berdaya.

melihatku hanya membisu, kau pun berlalu dengan senyum sinis. penuh kemenangan tentunya. (HM)

0 komentar:

Posting Komentar