Sabtu, 28 April 2012

Teknologi


'Tuhan' Baru Itu Bernama Teknologi*

Oleh: Muhammad Baran


Manusia kini hidup dengan ilmu pengetahuan. Dunia berubah dalam hitungan menit bahkan detik. Dengan seribu satu macam prangkat canggih yang dimiliki, ilmu pengetahuan menyihir. Tidak hanya pola berpikir, tapi pada titik tertentu membuat manusia menjadikannya sumber referensi yang sahih. Ilmu pengetahuan seakan menjadi "tuhan" baru bagi segelintir manusia yang pikiran dan pandangannya bebas. Bahkan sebahagian diantaranya berkeyakinan, agama bagi mereka hanyalah penghambat kreatifitas manusia untuk maju.

Dan Brown dalam novelnya Angel and Demon (Malaikat dan Iblis), mengungkapkan bahwa teknologi telah mengurangi nestapa akibat penyakit dan pekerjaan berat, yang mempersembahkan peralatan canggih dan untuk hiburan dan kenyamanan hidup manusia. Sayangnya, itu jutru membuat manusia hidup di dunia tanpa kekaguman. Makna matahari tenggelam misalnya,  telah direduksi menjadi panjang gelombang dan frekuensi. Kerumitan alam semesta telah dijabarkan sebagai persamaan matematika. Bahkan nilai pribadi manusia telah dirusak.

Di zaman ini teknologi didewakan. Dan tanpa sadar teknologi memisahkan manusia dari sesamanya.Jalinan komunikasi tidak dari hati ke hati, tapi secara digital. Maka jejaring sosial seperti facebook, twitter dan semacamnya menjadi sarana instan untuk menjalim komunikasi dan membangun relasi. Kenyataannya manusia tetap merasa kesepian dan sendirian. Kesinisan dan tuntutan akan bukti dianggap sebagai pikiran yang tercerahkan.

Tak bisa dinafikan, di balik gemerlapnya ilmu pengetahuan, manusia justru merasa lebih tertekan. Persaingan bisnis dan frustasi yang melelahkan. Berbagai terobosan dihasilkan teknologi untuk menguak aneka misteri alam raya, menyelidiki janin yang belum lahir, bahkan mengatur kembali DNA. Teknologi menjadikan alam raya yang diciptakan Tuhan ke dalam potongan yang lebih kecil dalam usaha mencari makna. Ujung dari pengembaraannya itu ketika menusia menganggap teknologi dan agama adalah dua dimensi yang berbeda.

Agama Ketinggalan Zaman?

Manusia semakin kehilangan kontrol. Ketika agama dianggap tak lagi relevan, mereka menemukan dirinya dalam kehampaan spiritual. Manusia berusaha keras menemukan arti dari aneka fenomena kehidupan.Kenyataannya ide-ide itu tidak sepenuhnya rasional. Itu hanyalah sekadar usaha keras jiwa-jiwa manusia modern yang kesepian, dan kebingungan oleh silaunya ilmu pengetahuan. Mereka tak mampu menerima arti dari sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan teknologi.

Godaan ilmu pengetahuan memang terlalu kuat untuk ditolak manusia.Maka lihatlah disekeliling. Janji efisiensi dan kesederhanaan hanya menghasilkan polusi lingkungan dan kekacauan iklim. Tak sadar manusia  terpecah bela dan menjadi makhluk yang kebingungan, atau jangan-jangan manusia telah tergelincir ke arah kehancuran.

Masih Dalam novel Angel and Demon (Malaikat dan Iblis), Dan Brown mempertanyakan: Siapakah Tuhan yang bernama ilmu pengetahuan itu? Siapa tuhan yang menawarkan kekuatan kepada umatnya tetapi tidak memberikan batasan moral untuk mengatakan bagaimana menggunakan kekuatan itu ? Tuhan seperti apa yang memberi api kepada seorang anak tetapi tidak memperingatkannya akan bahaya yang ditimbulkannya? Bahasa ilmu pengetahuan datang tanpa petunjuk tentang baik dan buruk. Buku-buku ilmu pengetahuan mewartakan kepada kita bagaimana menciptakan reaksi nuklir, namun buku itu tidak berisi bab yang menanyakan apakah itu gagasan yang baik atau buruk?

Mereka  menciptakan senjata pemusnah massal tanpa menahan diri. Mereka  membuat kloning makhluk hidup tanpa mempertimbangkan implikasi moral dari tindakan itu. Mereka  mendorong orang-orang untuk saling berhubungan melalui telepon, layar video, dan computer, tetapi mengabaikan berhubungan secara pribadi untuk membangun persaudaraan. Mereka bahkan membunuh bayi yang belum lahir atas nama penelitian yang akan menyelamatkan kehidupan.

Beri kami bukti bahwa Tuhan ada, kata mereka. Agama mengatakan, gunakan teleskop kalian untuk melihat surga, dan jelaskan bagaimana mungkin tidak ada Tuhan!. Mereka  bertanya seperti apa Tuhan itu? Jawabannya hanya ada satu, dan akan selalu sama. Apakah mereka tidak melihat Tuhan didalam ilmu pengetahuannya? Bagaimana mungkin mereka tidak melihatnya! mereka berkata bahkan perubahan terkecil dari gaya tarik bumi atau berat sebuah atom sangat mempengaruhi alam raya, tetapi mereka gagal melihat campur tangan Tuhan dalam hal ini. Apakah spiritualitas kita benar-benar rusak sehingga kita lebih memercayai ketidakmungkinan matematis ketimbang sebuah kekuatan yang lebih agung dari pada kita semua?

Ketika manusia sebagai makhluk hidup meninggalkan kepercayaannya kepada kekuatan yang lebih besar dari padanya, maka manusia juga akan meninggalkan tanggung jawabnya. Dengan iman, manusia bertanggung jawab kepada sesamanya , kepada diri sendiri, dan kepada kebenaran yang lebih tinggi. Agama mungkin dianggap tidak sempurna, tetapi itu karena manusia yang tidak sempurna. Sekiranya  dunia di luar sana melihat agama dengan kacamata iman, lebih memahami ritual yang dijalankan, mereka akan melihat keajaiban moderen, sebuah persaudaraan dari ketaksempurnaan, jiwa-jiwa sederhana yang hanya ingin menjadi suara kasih sayang dari dunia yang berputar tak terkendali.(**)

*Tulisan ini disari dari Novel Angel and Demon, Karya Dan Brown

2 komentar:

  1. Islam mengajarkan Ilmu harus sejalan dengan agama (Iman) jika antara keduanya terpisah maka akan terjadi kerusakan yang maha dahsyat...mungkin itulah kiamat

    BalasHapus
  2. Ilmu tanpa iman, tersesat karena buta...
    Iman tanpa ilmu, jalan di tempat karena lumpuh
    hidup di dunia memang selalu membuutuhkan keseimbangan

    BalasHapus