Selasa, 01 Oktober 2013

Majnun Namaku..

Majnun Namaku..

perkenalkan Majnun namaku. berjejak di negeri tanpa hukum tanpa perbendaharaan hidup. hidupku berlaut kematian. sebagai makhluk aku berkhalik. sebagai rakyat aku ber-raja. sebagai pejuang aku syahid. sebagai saudara aku ditelikung.

kau tak mengerti ucapanku? apa aku seperti sedang berdoa atau mengigau belaka? memang negeri ini hanya bisa ditumbuhi ilalang doa dan rerumput igauan belaka. sesekali menahan tawa dan lihat, pohonnya berbuah sakit kepala.

"hai Majnun! pilih mana, merdeka atau tidur?" itu satu pertanyaanmu.

"ah untuk hidup di negeri ini, aku memilih merdeka dalam tidur. maka jangan bangunkan aku," jawabku sekenanya.

"mau kemana lagi Majnun? Shalat jugakah?" kau tanya lagi.

dan aku hanya diam. bosan dengan pertanyaanmu. memangnya shalat diwajibkan bagi perantau abadi? bagi si Majnun yang tidak genap akal ini?

"suka menjelajah malam?" kau mengoceh lagi dengan pertanyaan yang seakan tak pernah selesai.

bagiku malan tak bertuan. tapi gelapnya lebih abadi dari pada terang.

"satu lagi Majnun. boleh tahu dari mana berasal? dari kampung mana maksudku" suara cemprengmu itu berkicau lagi di sampingku sore tadi.

"ketahuilah aku berasal dari kampung beku waktu, rumah kepedihan dan keterasingan. itulah peta kampungku.

"dan kau seorang pangeran jugakah?"

"hahaha... beristana barak mewah, betahta mahaduka dan bermahkota majnun pula. apa arti darah biru. apa makna sarjana dan ilmu pengetahuan. semuanya menguap bagai embun pagi yang semilir tadi.."

"berkuliah dimana dulu? tak rindu sama kawan-kawan lama untuk mengunjungi kenangan lalu?"

aku terperanjat oleh kata 'rindu'. kata itu sejenis anggur yang bikin mabuk, serupa gadis pualam tak retak-retak dari masa silam.

sejurus aku membisu. menghadap wajahku ke arah batu-batu. dan kenangan yang berlalu? bergerak merambat menjalar dalam nadi-nadi memori yang mulai hidup kembali.

aku berlari menghempas bagai angin topan merindu cakrawala. cakrawalaku, prosa kematian yang puitik. dan sejarah berulang di negeri ini, aku mati lagi dan mengungsi lagi. (**)

makassar, 29092013

0 komentar:

Posting Komentar