Kamis, 24 April 2014

Penjajah itu bernama, rindu

Labala, telah menguning daun-daun diranting basah tepi pantai lukiono, dan pohon asam dekat rumah. Tapi mengapa tiap desah napas menjadi rindu?
Lewotanah, Bisakah kita bertemu untuk sekadar berbagi koda-kiri, seperti dulu kita begitu asyik seolah tak pernah berpisah?

Bala Lamaronga, ingin kubisikkan barang satu-dua kalimat sebagai pelipur lara, tapi bila kau tak berkenan, ke mana aku harus berpaling?

0 komentar:

Posting Komentar