Minggu, 25 Maret 2012

Kumpulan Sajak


Kumpulan Sajak
Muhammad Baran

kumandang subuh...

kumandang azan kusimak sayup
tapi rokok belum selesai kuhisap tuntas
asap secangkir teh panas masih mengepul
aku belum juga beranjak
kusimak kokok ayam tetangga
menertawakanku….

yang retak

dia menangis
pun langit menyimak khusuk
turut bersimpati
ia membegi kabar luka pada semesta
dan dunia turut berduka

nadanya sesenggukan
bercampur sedu mengaduk pilu
tersimak perih
melolong ditengah sepi yang sunyi

dia meratapi nasib cinta
hanyut tersapu badai
tega mengempasnya dengan dengki ke tebing karang
retak berkeping dua
 tinggal perih yang meracau

kemudian dia coba merekat kembali cinta yang retak
dengan hati yang lain


Palsu…

Kalau tak asli, maka kaulah dia
Aku tahu itu…

Kalau tak setia, berarti kaulah dia
Aku percaya itu…

Kalau tak rindu, pasti kaulah dia
Aku setuju itu…

Kalau tak cinta, pun kaulah dia
Aku sepaham itu…

Meski tahu, kadang aku mau terjebak
Bahkan tak menyesal meski kau jerat

Sadar atau tidak
kau telah menjadi kekasihku yang lain

percaya atau tidak
kau memang selingkuhanku yang kesekian
yah kaulah palsu


dia tak dusta

Kau tak perlu selalu hadir di setiap kedipku
Cukup namamu kugumam di anta rindu kita

Juga suaramu yang kurekam dalam pita ingatan
Masih utuh merdunya.
Kujadikan pelipur kala rindu mengusik

Kau usah resah karena aku punya angin
Yang setia membawa kabarku di setiap anta pisah kita

Jika kau rindu,
Cukup satu ragu untuk memastikan sekerat setia
Yang tempo itu kita ikat. Masih tersimpul utuh

Kau percayalah pada angin
yang tak pernah alpa membawa kabarku.
tak berdusta dia



0 komentar:

Posting Komentar