Kita kerap alpa membilang hari.
Tak sadar waktu berputar.
Hingga tiba-tiba ajal mengetuk pintu kealpaan kita.
Dan kita hanya bisa tercengang... (HM)
Kamis, 07 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Social Profiles
Postingan Populer
-
Di sini.... hendak kutikamkan jejak rinduku pada muram bebatu pada hening telaga pada duam beburung juga pada sepi malam yang leng...
-
Raja Labala; Mayeli atau Lamarongan ? (Menguak Serak Sejarah Kerajaan Labala) Jujur sejak lama juga sebenarnya goe ingin cari tahu t...
-
Lupa Ingatan Oleh Hamba Moehammad ketika saya menyebut kata "lupa" dan "ingat", apa yang terbayang dalam benak and...
-
Purnama di Pantai Losari Oleh Hamba Moehammad 20 Maret 2012 (Ketika hujan lebat mengguyur kota) Tak kusangka aku mengenalmu di sini. Mes... -
Yang Paling Jauh dan Yang Paling Dekat... "Apakah gerangan yang paling jauh dari kita?" "Adalah masa lalu.." "Kenap...
-
Perempuan Labala, Perempuan Lamaholot (1) Oleh: Muhammad Baran Prolog tulisan ini tak sepenuhnya utuh dan spesifik menjelask... -
Alangkah Lucunya Negeriku Ini, Kawan Negeri yang katanya kaya raya, namun rakyatnya tak pernah menjadi tuan di negerinya sendiri... Neg...
-
Sebuah peluk, atau ciuman di pipi, mungkin sudah cukup melunasi dendam rindu. (HM)
-
Do'a dan Hal-hal yang Harus Diselesaikan (Hati-hati..! Ini hanya percakapan khayalan saya semata. Janga terkecoh) "Perlukah Kit... -
Kesalahan Oleh : Muhammad Baran Ketika ada yang bertanya kepadaku, apa itu kesalahan? Maka saya punya jawaban sendiri (tentu anda juga ...
Langganan
Postingan
Komentar
0 komentar:
Posting Komentar