Senin, 09 Desember 2013

Dusta Demokrasi

hijrahdarisyirikdanbidah.blogspot.com

Oleh Hamba Moehammad

Berbicara demokrasi, selama ini kita dininabobokan oleh para pengagum dan pendukungnya dengan jargon "Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.' 

Realitanya, prinsip demokrasi malah kebalikannya: dari rakyat, oleh partai, dan selanjutnya hanya untuk segelintir elit. Ini nyata, dan terjadi dinegeri elok yang sangat kita cintai bernama Indonesia ini.

Demokrasi yang selama ini kita agung-agungkan terbukti gagal mensejahterahkan masyarakat bangsa ini. Lebih dari itu, demokrasi hanya dimanfaatkan untuk melegitimasi dominasi dan kekuatan segelintir elit.

Sejarah telah mencatat kenyataan, semua bangsa yang mengaku-ngaku "demokratis" justru kerap memperalat suara rakyatnya untuk kepentingan pribadi dan kroninya.

Kita jadi bertanya-tanya: apakah benar sistem demokrasi begitu baik dan jitu sehingga ia menjadi pilihan satu-satunya yang ampuh agar kita bisa dihargai dan dihormati oleh dunia?

Sementara kita sebagai rakyat umumnya tetap tinggal sebagai bagian-bagian untuk diperalat suaranya demi melanggengkan jabatan dan kuasa politik segelintir mereka.

Pemilu 2014 sebentar lagi akan tiba. Kita menyebutnya pesta demokrasi. Masihkah kita percaya dengan pesta yang ironis, dan sistem yang terbukti gagal ini?

Walaupun kenyaataannya, pada setiap perhelatan pesta demokrasi ini, kita sebagai rakyat tak pernah diberi pilihan untuk menentukan siapa yang (lebih) layak menjadi pemimpin. Kita hanya disodorkan pilihan-pilihan yang sudah ditentukan lobi-lobi elit Parpol. Inilah dusta demokrasi.

Makassar, Desember 2013

1 komentar: