Rabu, 04 Desember 2013

Menyapa Kenangan

ilmukita86.blogspot.com

Oleh Hamba Moehammad

Kau masih ingat? Saban sore bila laut surut, bersama kawan sekampung, kita ramai mencari siput, menangkap belut, mengejar kepiting, asyik bermain bola di hamparan pasir putih. Hanya suara mengaji dari menara surau yang bisa menyadarkan kita kalau magrib sebentar lagi akan tiba.

Itulah kepingan-kepingan kenangan masa kanak kita yang coba kita rekat kembali di sela sisa ingatan yang tergerus oleh kesibukan sebagai orang kota. Mengenang kenangan memang selalu indah, apatah lagi kenangan masa kanak.

Memang terkadang seiring berjalannya waktu, ketika kita tak punya cukup waktu karena himpitan kesibukan, betapa kita ingin mengulang sesuatu yang mungkin kini kita rasa begitu cepat pergi. Namun apa daya waktu tak bisa diundur, tak bisa diulang.


Da tak terasa kita seakan berdiri di ufuk zamaan anta beranta. Dan mencoba melihat ke masa lalu yang sudah terlanjur jauh itu. Kita ingin berteriak. namun suara kita terlanjur tercekat di tenggorokan waktu yang terus melaju tanpa ampun. Kita hanya bisa mengenang masa lalu kita. Masa yang kini telah jadi kenangan. Pada detik ini kita hanya bisa bernostalgia.

Lewat ingatan yang semakin menua, kita coba untuk terus menyapa masa lalu kita, masa kanak-kanak kita yang kini kita sebut indah itu. Kita menyapa ufuk yang tak bertepi, kita menyapa laut yang tak perna sepi, kita menyapa pantai yang tak ingin pergi. Lebih dari itu, kita ingin menyapa diri kita yang dulu lagi.

Hanya orang amnesia (gila) yang lupa dengan masa lalunya. Dan kau tak termasuk salah seorang yang gila itu kan?

Makassar, 3 Desember 2013
Ketika laut surut bulan desember di kampung kita.

0 komentar:

Posting Komentar