Senin, 09 Desember 2013

Realita Senyum dan Kaca Mata Bening

onlyriboet.blogspot.com

Oleh Hamba Moehammad

"Tuhan tak pernah menjanjikan langit akan selalu biru. Tapi yakinlah setelah mendung dan hujan akan ada pelangi yang indah."

Entah dimana kata-kata bijak di atas saya pungut. Namun kata-kata di atas punya pesan mendalam. Mengajarkan kita sebuah pengharapan. Mencoba melihat realita tidak dengan kacamata hitam dan putih atau kacamata berwarna lainnya.

Mari kita melihat realita dengan kacamata bening. Saya ulangi, memandang realita dengan kacamata bening. Ini penting karena betapa kerap kita salah kaprah, salah sangka dan cenderung subyektif kala melihat dan memeberi nilai.

Selain itu, hal lain yang perlu kita sadari adalah hidup ini memang tak melulu mengumbar senyum. Apa lagi di jaman kita ini, senyum terkadang punya tujuan-tujuan tertentu, punya maksud terselubung. Tergantung yang empunya senyum.

Ada senyum yang memang dilatih dan dipersiapkan untuk menarik simpati, terkhusus konstituen jelang pemilu raya. Senyum jenis ini kita boleh menyebutnya senyum komersil.

Ada juga senyum yang dikhususkan untuk menarik simpati lawan jenis. Ini namanya senyum menggoda (bagi lelaki) atau senyum sensualitas (bagi perempuan). Dan senyum jenis ini anda adalah manusia yang paling berpengalaman.

Ada lagi senyum yang dipersiapkan untuk menghina dan merendahkan seseorang yang dianggap seteru atau saingan politik, atau rival bisnis. Nah kalau yang ini namanya senyum sinis. Dan masih banyak lagi model dan macam senyum lainnya. Silahkan anda jalan-jalan ke pasar, beli bumbu senyum dan berkreasi sendiri.

Akhirnya, marilah kita tetap mengumbar senyum di tengah kegetiran hidup ini. Mari menebar senyum ketika dunia dirundung murung. Mari memberi senyum meski keadaan negeri ini sedang karut-marut. Lebih dari itu, mari kita memperbaiki niat dan membudayakan senyum. Karena senyum menurut ajaran agama, juga adalah sedekah.

Ditengah realita kehidupan kita yang serba abu-abu dan kabur ini, selain kesenangan dan kemudahan, ada saat-saat dimana kita merindukan kemurungan, kecemberutan, atau hal-hal remeh yang kadang membuat kita jengkel, kesal, marah-marah tak karuan. Bahkan untuk sesuatu yang sebenarnya sangat sangat sepele.

Inilah pelangi hidup. Meski berbeda warna, namun akan indah bila semua warna bersanding mesra bukan? Selamat bersenyum-senyum ria buat anda yang pehobi senyum. Dan jangan lupa, kenakan selalu kaca mata bening untuk memandang realita hidup yang sering tak terduga ini. (**)

Makassar, Desember 2013

0 komentar:

Posting Komentar