Rabu, 04 Desember 2013

Pada Hidup yang Absurd

nizhami.wordpress.com

Oleh Hamba Moehamad


Kubidik wajahmu di antara lalu lalang peristiwa dan karut wajah. Hilang dan retak-retak seperti rumah-rumah yang telah mereot, juga tanah yang merekah.

Pernah kuajak kau mengembara, menelusuri jejak komet, mengitari deretan gemintang dan terus berputar di antara hamparan tarian galaksi. Kita ingin memberontak pada hidup yang absurd.

"Sekira hidup ini indah, kenapa ada perang? Kenapa ada kematian," Kau bertanya suatu ketika. Butuh waktu untuk merenung dan mencari jawaban.

"Ya tak kenapa-kenapa. Bukankah kematian itu kata lain dari cinta? Damai itu pereng juga adanya kan?" Aku mencoba menjawab. Sebenarnya aku juga bingung dengan jawabanku sendiri. Tapi aku tak ingin kau kecewa.

Jika kita beradab, kematian itu wewenang dan kuasa Tuhan. Kita tak punya hak untuk merampoknya dengan senjata dan kuasa.

Makassar, 4 Desember 2013

0 komentar:

Posting Komentar