Minggu, 01 Desember 2013

Tentang Cinta dan Pernak Perniknya

my-shophost.blogspot.com
Oleh Hamba Moehammad

Untuk mereka yang tanpa sengaja sering jadi korban, juga buat mereka yang dengan suka rela menjadi korban cinta muda mudi. Oya, jangan lupa senyum sebelum mulai membaca tulisan ini. Karena setelah anda selesai membacanya, saya tak menjamin anda masih tetap tersenyum... :D


Orang bilang, cinta itu buta. Dan karena buta, cinta tak memandang kepada siapa dia akan jatu (maksudnya jatuh cinta). Di sini, pihak yang sering dijatuhi cinta adalah muda-mudi alias ABG (meski yang sudah tak lagi ABG pun masih sering dijatuhi cinta, hanya rasanya mungkin sedikit berbeda). Coba tanyakan kepada para ABG, sudah berapa kali dia kejatuhan cinta atau jatuh cinta. Kalau dia mengatakan satu, atau dua, atau tiga kali jatuh cinta, kemungkinan besar dia berdusta. Apalagi yang cowok. Hehehe.


Soal cinta dan jatuh cinta bagi saya, itu manusiawi, dan sah-sah saja sepanjang masing-masing saling suka dan bisa mengendalikan diri untuk melakukan hal-hal yang belum waktunya untuk dilakukan. Tapi yang saya tak habis pikir di sini adalah mengapa ketika mendekati cewek misalnya, seseorang cowok mesti mendadak menjadi penipu ulung? Kenapa mereka tiba-tiba menjadi raja gombal? Apakah para cewek memang suka kalau digombal-gombal begitu?


Maka lihatlah! Para cowok-cowok malang ini sibuk membekali diri dengan buku sajak yang rada-rada melankolis. Ada juga berusaha keras menghafal aneka lagu-lagu yang liriknya mengeksploitasi cinta secara berlebihan untuk pujaan hatinya. Mereka menjanjikan dunia pada para cewek pujaannya dengan kata-kata gombal yang sebenarnya sekadar kumuflase.


Padahal, nyatanya, 90% para pemburu cinta ini justru berakhir menjadi pujangga patah hati dan akhirnya bisa ditebak: tanpa ba-bi-bu memanjat gedung tinggi atau menara sutet PLN untuk mengakhiri hidupnya. Kalau pun ada yang berhasil, nasib mereka tidak jauh lebih baik. Oh cinta memang sungguh-sungguh buta, atau ini sebuah parade kegilaan?


"Memang menyakitkan ketika cinta ditolak, tapi lebih sakit bila mencintai seseorang yang justru tak mencintai kita," ini kata teman saya. Filosofis nian kata-katanya ini. Entah darimana dia mencomotnya. 


Ah tapi kenyataannya kawan? Meski cintanya tak dibalas pun, terkadang seseorang tak peduli. Nah kalau yang begini, bukan lagi namanya cinta buta tapi CINTA GILA (ditulis dengan huruf kapital semua Bung)


Tapi tunggu dulu sobat! Dengan cara yang penuh basa-basi seperti itu, masihkah itu disebut cinta? Begitu juga dengan cewek-cewek itu, kenapa mereka dengan beraninya mempercayai bujuk-rayu para cowok playboy itu sebagai cinta? Apakah bagi seorang cewek, cinta itu hanya bisa dipahami dengan perasaan semata, tanpa ada pertimbangan-pertimbangan logika? Ataukah cinta memang punya logika sendiri?


Ah betapa ironisnya. Ketika hendak menyelami cinta, kerap kita justru dibuat hanyut dan akhirnya tenggelam. Dan yang lebih ironis lagi, ternyata Guru SD kita dahulu tak pernah mengatakan kalau tumbuh jadi pria dewasa akan seruwet ini. Dan mendekati wanita mestinya tak serumit ini bukan? Tapi sekali lagi, kenyataan selalu berkata lain tentang cinta.


Saya jadi teringat sebuah ungkapan yang entah dimana saya menyimaknya mengatakan begini, "Yang berbahaya dari cinta itu: kita tak pernah bisa merencanakan dan memilih kepada siapa akan jatuh cinta." Wah gawat. Dan toh pada akhirnya saya hanya bisa manggut-manggut dan mengamini betapa cinta susah terpahami, meski dengan ekspresi belum sepenuhnya menerima untuk mengerti. yah tentang cinta dan pernak perniknya itu. :D


Makassar, 1 Desember 2013

2 komentar: