Sabtu, 02 Maret 2013

Neutrino; Kekasih Imajinerku

Neutrino..  
(Kekasih imajinerku.. Kekasih masa depanku)

Dengan teropong elektronku, kuingin mengetahui bintang terjauh dan terluar di jagat raya. Namun tak bisa. Aku berharap dengan keberadaanmu, aku biasa menemukan batas semesta. Yah semesta

Kau tahu? Aku sementara menyelesaikan penelitian partikel keberadaanmu yang jauh lebih kecil dari elektron. Partikel penyusun dirimu ini nyaris tak bermassa, tapi kecepatanya mendekati kecepatan cahaya. Aku masih terus melakukan penelitian sekarang.

Neutrino kekasihku. Aku sadar, bahwa  dirimu merupakan salah satu jenis partikel elementer yang memiliki massa yang sangat kecil. Karena kolaborasi gabungan tiga jenis  bagian dirimu yang kuberi nama neutrino elektron, neutrino muon, dan neutrino tao. Kau tahu? Massa masing-masing bagian dirimu ini  kurang dari 0,28 eV. Bandingkan dengan massa elekton yang besar 105,6 MeV.

Jujur, aku ingin mengatakan sesuatu sayangku. Sebenarnya, massa  dirimu belum dapat kuukur secara akurat dengan teknologi instrumentasi yang ada.

Oh Maafkan aku. Aku terkendala partikel subatom dirimu yang ternyata tidak bermuatan listrik sehingga tidak berinteraksi dengan partikel lain.

Itulah sebabnya dirimu dengan mudah melewati materi apapun di jagat raya, termasuk bumi tempat aku menelusuri dirimu. Tempat aku meneliti dirimu

Sayangku, kau sungguh sulit kutangkap. Kau sangat sulit kudeteksi meskipun kau tersebar di muka bumi. Tunggu dulu sayangku!  Kau jangan dulu menyalahkanku.

Bukan karena aku tak sepenuh hati mencari dan mengenalmu, neutrino. Karena aku ingin menjelaskan duduk persoalannya. Kau tahu apa penyebabnya? Itu karena kemunculanmu menyertai paparan sinar matahari kebumi.

Bahkan tak tanggung-tanggung, setiap detik, ada sekitar 60 miliar  partikel dirimu dari matahari melewati areal seluas satu sentimeter persegi di muka bumi.

Wahai neutrino sayangku. Hingga kini aku tak putus asa mencarimu. Aku mencarimu hingga ke kutub paling selatan bumi ini.

Hanya satu harapan dari perjalanan pencarianku menemukanmu. Semoga pada suatu masa.  Masa dimana  aku dapat menggunakan sifat partikel subatom yang kekal dan tembus materi dalam dirimu sebagai teropong untuk mencapai batas alam semesta.

Nautrino.. Kekasih imajinerku..Aku berharap kemampuanmu suatu saat nanti lebih baik dari telesko elektron sehingga aku dapat menyelami dan menjelajahi angkasa terluar maupun angkasa terdalam jagat kehidupan ini.

Teori big bang telah kumintai keterangan. Dan dia mengatakan,  alam semesta berawal dari sebuah obyek yang sangat panas dan terus berekspansi hingga saat ini. Yah hingga saat ini cintaku...

Bahkan Sisa-sisa radiasi kosmis akibat dentuman dalam bentuk gelombang mikro itu pernah di temukan oleh fisikawan Arno Panzias dan robert wilson pada tahun 1964 lalu.

Neutrino cintaku...  Kuberharap penemuanku tentang  dirimu suatu saat nanti bisa mendukung lebih lanjut fenomena semesta. Sebab dalam jumlah yang amat sangat banyak, engkau akan bisa memengaruhi ekspansi alam semesta.

Ah neutrino kekasihku. Engkau sungguh menjadi kunci. Yah kunci menuju batas semesta. Menemukan jawaban aneka teka-teki dan misteri yang hingga kini menjadi kabut bagiku untuk menyelami segenap kosmos yang terus berekspansi. Dan entah sampai kapan dia akan menemukan batasnya...

18 februari 2013...
Di atas bongkahan es antartika yang setiap detik meleleh karena pemanasan global bumi. (**)

0 komentar:

Posting Komentar