Selasa, 12 Maret 2013

Selingkuh


Selingkuh

Oleh : Muhammad Baran


Mengapa manusia kerap mencetuskan perselingkuhan? Tak sadarkah bahwa ia sendiri tercipta dari sebuah kemesraan, terlahir dari sebuah kenikmatan, dibesarkan dengan segenap cinta dan diharapkan mati dengan meninggalkan bekas-jejak yang bisa dijadikan petunjuk?.

Di depan Tuhan dia berani berselingkuh. Dunia benar-benar sanggup melalaikannya. Bahkan dia menjadikan nafsu sebagai gundik. Berani sekali dia. Tak tahukah dia, jangankan di depan-Nya, di belakang-Nya pun tak setitik nokta yang lolos dari sensor-Nya?.

Di belakang Agama dia selingkuh. Kesombongan  berhasil mengangkanginya. Malahan mazhab dan sekte dijadikan selir simpanannya. Tega nian dia. Tak sadarkah ia, kebenaran tak mutlak menjadi monopoli mazhab, sekte, dan  pribadi. Kebenaran menyiapkan dirinya untuk semua. Termasuk mereka yang selama ini dicap sesat.

Di samping  kekasih dia selingkuh. Sahwat berjaya menawan kesetiaan yang pernah diobralnya. Bila perlu mata dan nafsu dijadikan dalih pembenaran atas lolosnya gejolak keinginan untuk mendua. Punya nyali betul dia. Tak pahamkah dia, janji setia adalah kalkulasi utang yang mesti dibayar tunai sebelum mizan ditegakkan di atas dasar keadilan-Nya?

Tapi janji itu kini tinggallah janji. Kesepakatan dibuat seakan tanpa hak untuk ditunaikan dengan tuntas. Maka lupalah dia akan kesaksiannya dulu di hadapan Tuhan. “Bukankah Aku Tuhanmu?” Kata Tuhan memastikan janji itu. Dulu dia dengan suka cita menjawab dengan segenap cinta, “Benar, Engkau Tuhanku dan aku menjadi saksi-Mu.” Tapi setelah kenikmatan dunia secuil dicicipinya, dia seperti kacang lupa kulit. Lupa asal dan tujuan dia tercipta. Sekali lagi, janji tinggal janji.

Jika dengan Tuhan saja dia berani-berani berselingkuh, lalu bagaimana dengan yang lain? Ah ternyata selingkuh dijadikan pelarian untuk menikmati sesaat madu dunia. Tapi madu dunia tak kekal.  Perlahan tapi pasti cita rasanya akan hambar seiring bertambahnya uban, rabunnya mata, dan berhentinya nafas berembus. (**)

0 komentar:

Posting Komentar