Selasa, 05 Maret 2013

Surat cinta untuk Nagizah (2)

Surat cinta untuk Nagizah (2)

oleh: muhammad baran

Teruntuk kekasihku Nagizah ..... Gadis impianku

salam jumpa untukmu sayang........

perkenankanlah aku menyapamu dengan segenap kerinduan yang nyaris tak terbendung. kerinduan yang barangkali sama dialami pungguk kepada bulan. tapi aku masih lebih beruntung. walau tak jumpa, aku masih bisa mengirim kabar padamu, meski hanya lewat suratku yang kedua ini.

Nagizah.... aku membayangkanmu sekarang sedang merajut benang harapan untuk menjadi selimut kenyataaan. Dan selimut itu akan kita kenakan saat jumpa. suatu saat nanti. percaya padaku.

aku juga membayangkanmu tengah membangun impian bahagia untuk menjadi rumah kenyataan kelak bersamaku. padamu kutitipkan napas kesetiaan menanti. hingga hari bahagia itu akan datang.

sudah berapa purnama kau-aku tak jumpa, Nagizah?
ah maafkan aku. aku tak bermaksud membebaani pikiraan dan perasaanmu dengan membilang hari semenjak kita pisah dulu.

kau harus selalu percaya Nagizah, bahwa setiap PISAH ada JUMPA..................

oya Nagizah...... untuk membayar kerinduan antara kau-aku, sekarang aku ingin berbagi kisah denganmu. maafkan aku. hingga saat ini belum bisa menemuimu. dan meski hanya lewat kisah ini, kiranya beban kerinduan di antara kita bisa lebih ringan. kuharap kau pun memaklumi ini.

aku ingin memulai kisah ini dengan mengajukan pertanyaan berikut ini sayangku;

apakah yang diketahui ikan menyangkut air?
merpati menyangkut udara? kucing menyangkut wadah?
Apa pula yang diketahui  lelaki menyangkut perempuan?

ah ternyata jawaban dari semua pertanyaan itu adalah, TIADA. yah TIADA sayangku....................

meski jawabannya TIADA, namun keberadaan air, udara, wadah dan perempuan, semua memerlukan dan mendambakannya. Sungguh.

ada sebuah kata bijak yang mengatakan, "siapa yang mengetahui hakikat, akan tahu rahasia perempuan."

apakah rahasia perempuan itu Nagizah? aku ingin bertanya langsung padamu. aku yakin, sebagai perempuan, kau tentu lebih tahu apa hakikat dan apa rahasia perempuan.

tapi sebelum berjumpa denganmu dan menanyakannya langsung, bolehkah aku punya persepsi sendiri tentang perempuan? kalaupun persepsiku tentang perempuan tak sepenuhnya utuh, toh nanti saat kita jumpa, kau-aku bisa mendiskusikan dan mencari kata sepakat dalam mempersepsikan perempuan. kau setuju kan cinta?

meski  bukan perempuan, paling tidak aku pernah mengenalmu Nagizah. perempuan yang hingga kini kukagumi. barangkali sebagai perempuan, dirimu memang pantas kujadikan representasi dari segenap perempuan di dunia yang penuh rahasia itu.....

Nagizah cinta pertamaku..............

Mengingatmu, adalah mengenang saat pertama kita sua yang membuahkan hubungan yang berujung rindu.  Mengenangmu, adalah mengingat kesetiaanmu menghadapi ketaksabaaranku sebagai lelaki.

kau tahu cinta? berjumpa denganmu barangkali adalah keajaiban. tapi bila berpisah darimu, mungkin aku butuh sejuta penyangkalan. lebih bahkan. dan, menyakitkan.

barangkali inilah rahasia perempuan yaang tak pernah tuntas dikuak: yaitu peresaannya , kelembutannya, ketabahannya, kesetiaannya dan segenap cintanya. Yang kesemuanya bila diurai, tak cukup waktu membahasnya. dan bila diskusikan, tak cukup kata untuk mengungkapnya.

ah Nagizah..... bahkan dirimu pun tak sanggup kudefinisikan dengan kata dari mulut yang menjadi gagu ini. Mungkin selamanya perempuan memang misteri, kecuali laki-laki mampu menguak hakikatnya.

Maafkan aku Nagizah, barangkali suratku kali ini bukan ingin berbagi kisah denganmu. tapi hanya memperlihatkan kegagalanku memahami perempuan. termasuk dirimu. tapi aku tak perlu kecewa karena aku punya kamu yang bisa kuajak untuk berdiskusi guna mencari jawab tentang rahasia perempuan.

sebagai penutup suratku kali ini, aku ingin berpesan, dari jauh kita saling mendoakaan. semoga impian JUMPA setelah sekian lama PISAH bisa terwujud.

sampaikan juga salamku kepada segenap kenangan kita; kepaada pantai tempat pertama kita jumpa, kepada pohon akasia, goresan nama kau-aku masihkah ada disana? kepada padang ilalang saat kita mengejar kumbang bersama, juga kepada jembatan dan sungai saat terakhir kita jumpa.

Meski aku jauh di matamu Nagiza.... yakinlah rinduku akan selalu datang menemanimu.

Ttd
Arjuna

padang sabana, 12 Januari 2013
ketika musim semi sebentar lagi akan pergi

0 komentar:

Posting Komentar