Sabtu, 02 Maret 2013

Rosa dan Kisah cinta Terlarang

Oleh Hamba Moehammad

Kau dipanggil Rosa. Aku baru tahu kalau nama aslimu, Ije Ayu Rosalona. Ah nama yang cantik bukan?

Mulanya aku tak tahu, bahkan tak percaya jika pemiliki nama sekeren itu adalah kau, Rosa. Sungguh. Nama yang bahkan aku kira hanya monopoli para artis berparas menggoda yang sering nongol tivi, melalui tayangan gosip dan sinetron-sinetron itu..

Belakangan Aku baru tahu kalau kau adalah seekor bayi gajah betina yang lahir di Conservation Response Unit (CRU) Flora Fauna International. Kampung Ie Jeureungeh, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh.

Aku juga baru tahu tentang dirimu setelah kubaca riwayat kelahiranmu di harian nasional kompas beberapa waktu yang lalu. Harian itu menuliskan kisah proses kelahiranmu. Juga tentang jalan kisah cinta terlarang kedua orangtuamu.

Dan sekarang, setelah membaca riwayatmu, aku ingin menuliskannya kembali. Aku ingin menceritakan kisahmu yang menarik itu kepada khalayak. Aku ingin membagi kisah hidupmu kepada mereka. Biar mereka tahu, bahwa kehadiran dan keberadaanmu adalah hal yang sangat dinantikan dan juga membahagiakan.

Bagaimana tidak, kehadiranmu menghadirkan setitik asa akan eksistensi kehidupan gajah sumatra di kawasan hutan Ulu Masen di Aceh, yang kabarnya hingga kini menjadi kawasan hidup bagi populasi 300 ekor gajah sumatra.

Sebagaimana informasi yang berhasil kuhimpun dari harian nasional tersebut, keberadaan populasi kaummu, yaitu gajah sumatra terancam punah lantaran hutan yang menjadi tempat hidupmu tersebut dibabat oleh manusia untuk lahan perkebunan, pemukiman dan pertanian.

Inilah kisahnya :

Rosa.. Kau tak pernah berhenti bergerak. Jalanmu sempoyongan seperti bocah yang baru belajar berjalan. Penuh penasaran. Terkadang kau menubrukkan tubuhmu dan terus saja merangsek seperti sengaja pamer kekuatan.

Meskipun usiamu belum genap enam bulan, bobot tubuhmu sudah dua ton. Tenagamu luar biasa. Belum lagi kaki-kakimu yang besar dengan nakal menyepak. Bahkan kau sengaja hendak menginjak-injak. Belalaimu yang imut itu, menggemaskan.. tak berhenti mengendus.

Kau tahu rosa? Keberadaanmu adalah hal yang istimewa dalam upaya konservasi gajah sumatra (elephas maximus sumatranus). Di tengah kabar diharmonisasi. Kerap terjadi konflik antara kawananmu dengan manusia dimana banyak induk gajah yang diracun, bayi gajah yang tewas. Maka kelahiranmu, menjadi setitik harapan.

Menurut cerita Ono Yuniardo (30) yang bekerja sebagai pawang gajah di CRU Ie Jeureungeh, belum pernah ada bayi gajah lahir di penangkaran dari induk gajah jinak yang dibuahi gajah liar.

Nah sekarang kau sudah sedikit tahu kan? Ternyata orangtuamu adalah seekor induk gajah jinak yang menjalin asmara terlarang dengan seekor gajah jantan liar.
Wah.. Sepertinya jalan liku cinta orangtuamu asyik juga untuk ditelusuri.

Riwayat kelahiranmu memang unik (kalau enggan mengatakan sungguh unik). Ternyata, Indukmu, Suci, adalah gajah patroli yang didatangkan dari Pusat Pelatihan Gajah di Saree, Aceh Besar.

Kau tahu rosa? Indukmu itu telah menghuni pusat pelatihan gajah lebih dari separuh usia hidupnya. Dan ternyata dia ditangkap di kawasan Ulee Glee, kabupaten pidie, tahun 1993 pada usia 12 tahun karena kerap masuk permukiman warga.

Indukmu,  kemudian dilatih menjadi gajah patroli untuk mengusir gerombolan gajah liar yang kerap mengunjungi perkampungan dan perkebunan di aceh.

Pada awal 2009, dia kemudian ke sompoiniet untuk mengatasi serbuan gajah liar di kawasan aceh barat. Dia bergabung dengan empat gajah dewasa lainnya.

Maka disinilah kisah cinta orangtuamu dimulai, Rosa....

Konon, salah seekor gajah yang kerap mengganggu warga sampoiniet adalah seekor gajah pejantan soliter. Pejantan yang kalah bersaing dengan pejantan lain dan terusir dari kawanannya.

Dia kemudian bergerak seekor diri. Dia kerap nekat, menyerbu rumah warga dan perkebunan, yang dulu merupakan wilayah kekuasaannya.
 Namun pada 3 Desember 2010, pejantan yang kesepian ini tiba-tiba menyambangi CRU Ie Jeureungeh, markas indukmu, dan kawan-kawan.

Gayung pun bersambut, Rosa.. sepertinya kisah cinta orangtuamu sangat menarik. Jika dibuatkan tayangan sinetron, penontonnya pasti banyak. Dan ratingnya pasti naik. Dengan demikian akan banyak tawaran iklan berdatangan. Hitung-hitung, honor iklan bisa digunakan untuk membiayai CRU Flora Fauna International di Kampung Ie Jeureungeh, tempat dimana kau tinggal. Ah kau pasti suka itu...

Apakah kau tak penasaran Rosa? Pejantan liar yang kesepian itu rupanya jatuh cinta pada indukmu. Cinta pun berbalas. Dan pada malam-malam berikutnya, sang pejantan liar ini pun kembali datang.

Bahkan, pada suatu malam, pejantan itu memutuskan rantai besi yang mengikat indukmu lalu membawanya kabur ke hutan. Esok harinya, polisi hutan dan pawang mengejar ke hutan. Indukmu akhirnya berhasil dibujuk dan digiring pulang ke kandang.

Tapi mungkin kau tak menyangka rosa... Ternyata indukmu pulang dalam keadaan bunting. Sementara si pejantan kabur ke hutan.

Maka sekitar 21 bulan kemudian, tepatnya 18 September 2012 malam, lahirlah bayi gajah betina yang diberi nama Ije Ayu Rosalona. Itulah nama lengkapmu Rosa....

Saat kau lahir berat tubuhmu 82,6 kilogran, tinggi 81cm. Enam bulan kemudian, berat dan ukuran tubuhmu sudah dua kali lipat.

Kau tumbuh cepat di tengah ancaman kepunahan spesiesmu. Padahal menurut penuturan, Badrul, salah seorang petugas polisi hutan mengatakan, sepanjang 2012, telah ditemukan empat gajah liar tewas di sekitar pantai barat aceh.

Inilah kisah cinta indukmu dengan gajah pejantan liar itu. Kisah cinta  yang kemudian membuahkan hasil. Kau terlahir  ke dunia sebagai satu-satunya spesies gajah betina yang berasal dari kombinasi gaja betina jinak dengan gajah jantan liar. Wow keren bukan?

Aku berharap, kelahiranmu ini bisa membuka mata manusia agar sadar, betapa eksistensimu dan kaummu hanya bisa dilestarikan, manakala manusia sadar betapa berarti kehadiranmu dan kaummu.

Kiranya manusia sudi menanggalkan kepentingan dan keserakahan pribadinya untuk tidak membabat hutan yang menjadi habitat gajah sumatra di kawasan hutan Ulu Masen di Aceh. Semoga. (**)

0 komentar:

Posting Komentar